Minggu, 13 November 2016

PROSPEK BISNIS BEBEK PEKING




Akhir-akhir ini beberapa kota di indonesia sedang demam bebek, salah satunya adalah purwokerto. Berpuluh-puluh rumah makan dengan menu utama bebek telah berdiri. Masyarakat yang tadinya agak kurang suka dengan nama bebek akhirnya menjadi penasaran dan ketagihan. Ini adalah prospek bisnis bagi petani kita. Yach, budidaya bebek peking. Namun masih banyak petani yang kurang tahu dan enggan membudidayakan bebek peking ini. Berikut sekelumit tentang prospek bisnis bebek peking.



Tahukah Anda dengan Bebek Peking? Bebek Peking atau Peking Duck merupakan sajian populer dari Cina. Biasanya orang yang singgah ke daratan Cina mencicipi sajian Bebek Peking. Sajian bebek panggang ini diperkenalkan pertama kali oleh seorang juru masak pada masa Dinasti Ming (1368-1644) dan hanya disajikan untuk kaisar dan keluarganya.

Banyak masyarakat Cina menyakini bebek yang diolah menjadi Bebek Peking diternakkan secara khusus di Lembah Sungai Chanjiang (Yangtze), di mana bebek diberi pakan khusus sehingga menjadi gemuk dan sehat untuk bisa menghasilkan daging yang lembut dan kulit yang kering.


Pada abad ke-16 saat Peking atau Beijing menjadi pusat pemerintahan, cara memasak bebek peking mulai dipopulerkan untuk masyarakat umum. Di antara beribu menu masakan yang ada, boleh jadi sajian bebek peking adalah satu di antara yang masuk dalam nominasi istimewa. Rasanya khas dan proses pengolahannya tak mudah, sehingga tak mengherankan jika harga bebek peking mahal.

Selain itu, untuk membuat masakan bebek peking harus menggunakan bebek khusus, di mana komposisi antara kulit dan lemaknya harus merata. Di Cina sendiri yang hanya bebek asal Cina bagian utara yang pantas digunakan. Bebek-bebek ini diternakkan dengan diberi pakan khusus, dan tidak boleh banyak bergerak supaya gemuk dan dagingnya empuk.

Itulah mungkin sebabnya dari waktu ke waktu, bebek tersebut biasanya hanya disajikan pada momentum istimewa. Namun, kini, hampir setiap restoran bergengsi menyediakan menu daging bebek panggang tersebut.

Harga per porsi atau satu ekornya bisa mencapai Rp 230.000. Bahkan ada yang menjualnya dengan harga Rp 340.000 per porsi. Namun, jika pasokan bebek peking dari luar negeri tidak ada, biasanya restoran tetap menyediakan bebek peking berbahan baku bebek lokal dengan harga yang lebih murah
Mahal Jika dibandingkan dengan harga seekor bebek biasa, sajian khas itu memang terbilang mahal. Tetapi jika melihat langsung wujudnya, secara kasat mata saja harga tersebut tentu dirasa pantas untuk menebus bebek panggang nan montok itu, selain terkenal empuk dagingnya, aromanya terkenal khas dan lezat rasanya.


Proses pengolahan bebek peking juga rumit. Pertama bagian dada bebek diisi dengan aneka rempah khas ala Peking. Lalu, bagian dada tersebut dijahit dan bagian pantat bebek disemat jarum besi.

Setelah itu, bebek digantung sampai kandungan airnya benar-benar habis. Selanjutnya, barulah dipanggang. Kalau sudah matang, bebek digantung lagi. Kali ini agar semua lemak luruh.

Terakhir, disiram dengan minyak goreng yang panas. Dinikmati dengan nasi putih yang masih mengepulkan uap tipis, maka rasa daging bebek itu bakal terasa teramat lezat.

Kulit bebek merupakan bagian favorit bagi penggemar. Karena kulitnya kering dan renyah. Apalagi sebelum dimasak sudah lebih dulu diolesi bumbu. Cara menyantapnya, pelayan terlebih dulu memisahkan daging dari kulitnya. Pisau yang digunakan harus tajam, agar dapat mengiris kulit setipis mungkin tanpa menyertakan lemaknya.

Potongan kulit berbentuk segi empat kemudian diletakkan di atas momok semacam kulit lunpia khas Cina. Diberi saus plum, beraroma manis lalu dibungkus bersama ketimun, batang bawang dan irisan cabe merah.

Modelnya persis seperti lunpia. Kulit bebek yang garing bagai keripik, berpadu timun segar, dan irisan cabe dibungkus momok merupakan perpaduan unik dan gurih.

Olahan makanan dari daging bebek peking sangat bervariasi dan cukup mendapat tempat di masyarakat.

Dengan meningkatnya permintaan pangsa pasar nasional dan internasional terhadap daging bebek tersebut, apalagi ditambah dengan pertumbuhan bebek peking yang relatif cepat, sehingga tidak heran saat ini bisnis bebek peking ini cukup prospektif untuk ditekuni.

Bebek Peking merupakan salah satu jenis bebek dalam kategori bebek pedaging, karena itu para peternak bebek memanen ternakannya sebagai daging.

Misalnya pada 2009, ekspor daging peking ke mancanegara seperti Singapura, Cina, Jepang, Taiwan berkisar 150 ton dan permintaan pasar nasional berkisar 20 ton pertahun, sementara produksi daging bebek peking terbatas seiring masih kurang minat masyarakat.

Dan berdasarkan pengalaman di lapangan, bebek peking mempunyai kemampuan menghasilkan daging dengan waktu cepat serta kualitas yang tidak kalah dengan ayam ras pedaging.

Bebek peking mempunyai kemampuan untuk menghasilkan produksi daging kurang dari dua bulan bisa menghasilkan berat badan sekitar 3 - 3,3 kilogram dan siap panen. Hebat bukan? Anda tertarik untuk membudiyakannya?

BISNIS bebek peking merupakan peluang bisnis cukup potensial. Beberapa hal yang membuat peluang bisnis ini layak dipertimbangkan adalah ternak itik diyakini jauh lebih tahan terhadap penyakit jika dibandingkan dengan ternak ayam.

Sekalipun penyakit-penyakit yang menyerang ternak ayam pada umumnya juga menyerang itik, namun akibat yang diderita oleh itik tidak terlalu parah.

Selain itu, dalam bentuk usaha peternakan rakyat, peternakan itik dapat diusahakan dengan memanfaatkan peralatan yang amat sangat sederhana. Misalnya perkandangannya serta alat-alat yang digunakan dalam kandang. Bahkan itik dapat bertahan hidup di alam terbuka dengan model kandang seperti kemahnya anak pramuka.

Belum lagi ditambah sisi lain pemanfaatan limbah terutama bulu, selain dapat dimanfaatkan sebagai bahan kasur, bantal, atau pakaian, maka untuk bulu itik jenis tertentu seperti entok dan yang lainnya dapat dipergunakan sebagai bahan shuttlecock. Ini berarti ada nilai lebih dari limbah yang berasal dari ternak itik, dan tentunya masih banyak lagi kelebihan lainnya.

Dalam usaha budidaya bebek peking ini dikenal beberapa tahap pemeliharaan, terutama untuk usaha budidaya pembibitan. Sedangkan untuk budidaya hanya dikenal satu tahapan pemeliharaan.
Cukup Mudah Caranya cukup mudah sebenarnya, untuk tahapan pemeliharaan pembibitan yang pertama adalah pemeliharaan anak. Pemeliharaan anak/masa starter dimulai pada saat bebek peking berumur 1 hari sampai umur 60 hari, di mana anak-anak itik dipelihara dalam kandang khusus, yaitu untuk kandang anak dengan memakai pemanas/induk buatan dalam rangka menghangatkan tubuh dari anak itik tersebut.

Hal ini disebabkan pada umur 1-14 hari anak itik tidak tahan dengan cuaca dingin karena belum dilengkapi bulu yang sempurna untuk menahan dingin, sehingga perlu adanya bantuan induk buatan sebagai penghangat tubuh, serta anak itik diberi makan khusus yaitu pakan anak yang mempunyai kandungan protein sekitar 19 - 21% kadar protein dan lebih dikenal dengan pakan ìstarterî.

Lalu yang kedua adalah tahap pemeliharaan masa pertumbuhan. Pada periode pemeliharaan bebek peking pada masa pertumbuhan, yang perlu diperhatikan adalah ternak yang dipelihara, karena pada masa ini yang banyak dipelihara adalah bebek peking betina sebagai calon bibit pengganti dan juga itik peking jantan yang berfungsi sebagai pejantan pengganti.

Kemudian yang ketiga adalah proses pemeliharaan periode bertelur. Bebek peking yang sudah berumur 5 bulan atau lebih baik jantan maupun betina, biasanya sudah bersiap-siap untuk memproduksi telur.

Ada yang mulai umur 5,5 bulan atau 6 bulan tetapi secara umum mulai bertelur normal pada umur 6 bulan. Itik-itik tersebut ditempatkan pada kandang khusus, yaitu kandang itik dewasa , kandang itik ini dilengkapi dengan tempat bertelur serta kandang umbaran atau lapangan tempat bermain yang dilengkapi dengan kolam/saluran air yang berfungsi untuk mandi itik dan mendinginkan tubuh pada saat siang hari.
Pemeliharaan Sedangkan untuk tahap pemeliharaan penggemukan hanya dilaksanakan dalam satu masa pemeliharaan, yaitu dari itik berumur satu hari sampai itik peking tersebut siap dijual. Dengan makanan dan pemeliharaan yang baik, berat badan itik peking yaitu mencapai sekitar 3,3 kg selama pemeliharaan kurang lebih 55- 60 hari yaitu mulai umur 1 hari sampai umur 55 hari.

Pada umumnya, itik-itik yang dipelihara untuk tujuan ini adalah itik peking jantan, tetapi yang betinanya pun mempunyai kemampuan yang sama dengan yang jantan hanya berbeda sedikit saja dalam hal berat.

Selain itu, yang juga perlu diperhatihan adalah sistem perkandangan. Sistem perkandangan dalam budidaya bisa dikenal 3 tipe kandang. Salah satunya adalah tipe kandang battery.

Dalam tipe kandang ini, ternak dikandangkan satu persatu dalam satu kotak dengan ukuran yang hanya cukup untuk 1 ekor Bebek Peking dewasa, dengan ukuran kandang 45 x 45 x 35 cm. Dengan tipe kandang battery ini, maka sistem perkawinannya harus menggunakan kawin buatan.

Pada tipe kandang ini kondisi ternak maupun produksi telur dari Bebek Peking bisa terkontrol secara satu persatu, apakah produktivitasnya tinggi atau rendah, begitu juga dalam pengontrolan penyakitnya akan lebih mudah terkontrol.
Ada juga tipe kandang postal.

Dalam usaha ternak itik yang menggunakan tipe kandang postal, di mana ternak-ternak peliharaan ditempatkan dalam satu ruangan besar dengan jumlah ternak tertentu, di mana pemberian makan dan minuman ditempatkan di dalam ruangan kandang, sehingga ternak itik yang dipelihara selalu berada di dalam ruangan.

Yang terakhir adalah tipe kandang ranch. Tipe kandang ini merupakan pengembangan dari tipe kandang postal. Di dalam kandang tipe ranch ini selain ada ruangan tempat ternak juga di halaman depannya disediakan halaman tempat bermain yang biasa dikenal dengan nama kandang umbaran yang dilengkapi dengan saluran air atau kolam, yang berfungsi untuk mandi/membersihkan kotoran yang menempel di badannya serta berfungsi pula untuk mendinginkan tubuh di waktu siang hari, hal ini disebabkan itik peking merupakan jenis unggas yang tidak tahan terhadap panas, sehingga harus
sumber

disediakan air untuk pendingin tubuhnya. Selamat mencoba..!! 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar